Indahnya cahaya
cinta, terbangkan asa bersama sejuta cita yang ingin diraih bersama. Berjalan
beriringan, ku langkahkan kaki ini demi cerita istimewa di akhir kehidupanku
yang nyata. Wahai Sang Pemilik Jagad Raya, ku tak pernah tau hingga kapan nafas
ini kan mengudara. Tak mampu untuk ku terka, bagaimanakah akhir dari perjalanan
hidupku di BumiMu yang fana. Sejuta karunia dan kenikmatan yang ada, tak
sanggup untukku membalasnya, karena dengan kesempatan lahirnya jasad ini ke
dunia, itupun karena nikmatMu yang tiada terkira.
Selama ku hidup di bumiMu, tidak
sedikit kekeliruan dan kesalahan yang telah menodai kesucianku. Alangkah
bodohnya aku, yang tak kunjung perbaiki akhlaqku dengan segudang fasilitas yang
telah Engkau sediakan untukku. Wahai diriku, sampai kapan kau akan terus
menjalani hal-hal yang dapat menghalangimu untuk dapatkan kebahagiaan yang tak
semu? Tidakkah kau malu, atas waktu yang diberikan oleh Rabbmu untukmu perbaiki
akhlaqmu?
Fabi-ayyi aalaa-i Rabbikumaa
tukadzzibaan... Nikmat Rabbmu yang manakah yang engkau dustakan? Terdengar
begitu jelas dan lantang hingga diucapkan berulang-ulang kalimat yang begitu
menantang. Adakah engkau masih berani untuk berbuat kemaksiatan? Wahai diri
yang begitu banyak memiliki kesalahan, perbaiki dirimu mulai dari sekarang!
Jangan kau menunggu kesulitan datang, baru kau memohon ampunan dan pertolongan.
Ya Allah ya Rabbi, dengan hari
yang terus berganti, ajari dan bimbing diri ini agar senantiasa menjadi hambaMu
yang selalu Engkau nanti di surgaMu yang indah nan berseri. Jauhkan diri dari
segala hal yang tidak Engkau ridhai. Maafkan atas segala kekhilafan selama ini,
berjuta maafku padaMu Sang Pemilik Hati.
*catatan kecil hati senja ini